Walikota Serang Minta Tetangga Beri Dukungan untuk Keluarga Almarhumah Yuli

Loading...

SERANG – Walikota Serang Syafrudin pun memberikan tanggapannya terkait kondisi yang dialami oleh keluarga almarhumah Yuli yang mendapat tekanan dari lingkungan tempat tinggalnya.

Walikota Serang Syafruddin mendengar langsung curhatan hati Ika, puteri sulung almarhumah Ibu Yuli.

“Saya kira tetangga harusnya jangan menekan, ini kan persoalannya semua orang sudah tahu. Harusnya tetangga memberi support, karena ini kan situasinya agak memanas,” ungkap Syafrudin, usai menitipkan Ika ke DP3AKB Kota Serang untuk mendapat pendampingan dan pembinaan pemulihan fisik dan mental, Rabu (22/4/2020) kemarin.

Untuk itu, Syafrudin pun menegaskan jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Kelurahan Lontar Baru untuk bisa memberi pengarahan kepada warganya, supaya situasinya bisa menjadi tenang kembali.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Toyalis, membenarkan jika pihaknya mendapat laporan bahwa anak dari almarhumah Yuli mengalami tekanan mental oleh lingkungan sekitarnya.

PCM

“Kami mendapat laporan dari Kabid kami yang melaporkan bahwa anak ini merasa tertekan, mungkin karena kemarin habis mengupload apa yang dia rekam dan viral,” kata Toyalis.

“Dan saya melihat apa yang dikatakan ibunya di medsos itu seperti itu, saya tidak tahu apakah dia merasa bersalah atau tidak, kemarin pun teman kami yang ke sana katanya anaknya pinsan gak bisa ditanya,” tambahnya.

Atas dasar itulah, Toyalis memilih untuk menitipkan Ika yang merupakan anak tertua dari pasangan almarhumah Yuli dan Kholik ke di Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PTP2A) untuk dipulihkan kondisinya.

“Kalau dia merasa tertekan biar psikolog yang akan memberikan terapinya untuk dipulihkan hak-haknya seperti hak ketenangan, hak anak yang dibutuhkan supaya dikembalikan seperti semula pokoknya akan dipulihkan,” jelasnya.

Untuk diketahui, almarhumah Yuli Nur Amelia, warga Lontar Baru, Kota Serang ini, sempat viral karena hanya minum air putih tanpa makan selama dua hari saat pandemi virus corona. Ia akhirnya meninggal dunia pada Senin (20/4/2020) siang.

Almarhumah Yuli meninggal dunia meninggalkan empat orang anak dan suami. Bahkan, satu dari empat orang anaknya masih berusia tujuh bulan. Selama wabah Corona, suaminya yang hanya menggantungkan hidup dari menjual barang bekas tak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. (*/Red)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien