Bikin Macet, Warga Keluhkan Kendaraan di Yayasan Mardi Yuana Cilegon Parkir Sembarangan
CILEGON – Warga Link. Priuk, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang mengeluhkan kemacetan di Jalan Panglima Polim akibat banyaknya mobil pribadi orangtua siswa yang terparkir, menunggu untuk antar jemput para siswa yang sekolah di Yayasan Mardi Yuana (MY).
Menurut salah satu warga, Hendrik mengatakan kemacetan akses jalan utama Link. Priuk, tepatnya di depan yayasan tersebut, hampir terjadi setiap hari, saat pagi dan siang hari.
“Kalau pagi sih macetnya gak seberapa, karena mobil-mobil ini sesudah nganter langsung pergi. Tapi kalau siang, parah bisa berjam-jam karena mobil pada berhenti menunggu, parkir seenaknya di badan jalan, jelas terganggu apalagi kalau sedang buru-buru dan ini hampir setiap hari,” keluhnya kepada wartawan, Jumat (20/12/2019).
Keluhan juga diutarakan oleh warga setempat lainnya, Alwis yang mengaku sudah bosan terjebak kemacetan saat melewati jalan lingkungannya tersebut.
“Setiap lewat MY pasti lebih memilih lewat BJB atau lewat belakang Pasar Kranggot. Padahal itu jalan satu-satunya bisa lewat mobil,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyayangkan dengan terus dibiarkannya jalan adat lingkungan tersebut mengalami kemacetan. Padahal meski sudah dibangun oleh Pemkot Cilegon, namun sekolah swasta tersebut dinilai telah mengganggu warga, khususnya ketika sedang kondisi darurat.
“Jalan depan MY selalu macet, dan sangat mengganggu kalau di saat waktu mau bawa berobat keluarga sedang sakit, sangat terganggu. Jadi adanya jalan enak diaspal oleh pemerintah tapi warga tidak bisa sepenuhnya menikmati jalan itu,” tandasnya.
Dari pantauan langsung di lokasi, meski terdapat lahan parkir kendaraan di halaman, namun ukurannya tidak memadai untuk menampung banyaknya kendaraan. Sehingga banyak kendaraan yang parkir di kedua sisi hingga memakan badan jalan. Terlebih di Yayasan MY terdiri dari Kantor Perwakilan, TK, SD dan SMP.
Diketahui, yayasan pendidikan swasta yang sebelumnya di Link. Priuk hanya ada TK MY saja makin ramai setelah ada SD, dan SMP Mardi Yuana yang sebelumnya berada di Jalan Protokol Kota Cilegon sejak beberapa tahun lamanya dipindah ke kawasan yang berdekatan dengan pemukiman warga itu.
Saat coba dikonfirmasi melalui sambungan telepon, nomor telepon Kantor Perwakilan Yayasan MY tidak bisa dihubungi.
Ketika coba menghubungi Kantor TK Mardi Yuana, Kepala Sekolah tersebut, Yuli ketika ditanyakan soal kemacetan yang dikeluhkan warga, pihaknya beralasan siswanya hanya sedikit.
“Kalau kemacetan ya karena mungkin sudah banyak yang membawa kendaraan ya pak. Saya kan kepala sekolah, di atas saya ada pimpinan lagi. Keluhan ke mana, kalau TK kan sedikit loh siswanya. Bapak jika berkenan datang saja ke sekolah bertemu dengan pimpinan Kepala Perwakilan tanggal 7 Januari,” ujarnya.
Namun saat diminta nomor telepon seluler Kepala Kantor Perwakilan Yayasan Mardi Yuana Cilegon untuk dikonfirmasi, pihaknya secara tegas tidak bersedia memberikannya.
“Tidak bisa, harus ketemu langsung,” tandasnya. (*/Ilung)