DLHB Dorong Industri Berkelanjutan di Cilegon
CILEGON – Memperingati Hari Bumi 2025, Dewan Lingkungan Hidup Banten (DLHB) mengajak para pelaku industri di Kota Cilegon untuk beralih ke Energi Baru dan Terbarukan (EBET).
Langkah ini dinilai penting untuk menekan dampak lingkungan dari aktivitas industri yang selama ini menyumbang emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar.
Cilegon sebagai kota industri menghadapi tantangan serius dalam hal lingkungan, terutama dari emisi karbon dioksida (CO2) yang mencapai 114,494 Gg dengan konsentrasi 500-700 ppm. Data Kementerian LHK menyebut CO2 menyumbang 94 persen emisi gas rumah kaca, sebagian besar dari pembakaran bahan bakar fosil.
Direktur Eksekutif DLHB, M. Ibrohim Aswadi, mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif menjaga lingkungan.
“Mendorong agar semua komponen di Kota Cilegon agar bersama-sama menjaga dan merawat bumi ke arah yang lebih baik harus dikomitmenkan oleh semua pihak, agar keberlangsungan bumi terjaga ke arah yang lebih baik lagi,” ujar Ibrohim, Kamis (24/4/2025).
Ia menekankan bahwa industri di Cilegon, khususnya sektor baja dan pembangkit listrik, masih bergantung pada energi fosil.
Menurutnya, transisi ke energi bersih adalah tanggung jawab bersama.
“Kota Cilegon menjadi salah satu pusat industrialisasi dan ini menjadi PR besar kita bersama, dalam bagaimana memikirkan kembali masa depan bumi, pelaku industri harus lebih komitmen dalam usaha yang berkelanjutan dan mematuhi segala aspek-aspek dalam menjaga kelestarian alam,” imbuhnya.
DLHB mendorong penggunaan energi terbarukan seperti gas, surya, angin, biomassa, air, panas bumi, dan biofuel, sejalan dengan Permen ESDM No. 5 Tahun 2025.
“Dan upaya-upaya tersebut juga bisa dilakukan misalkan pelaku industri harus sudah menggunakan bahan bakar terbarukan dengan penggunaan energi gas, energi surya, angin, biomassa, energi air, energi panas bumi, dan biofuel dst, hal tersebut untuk meminimalisir jumlah karbon yang dihasilkan,” ungkapnya.
DLHB berharap peringatan Hari Bumi menjadi awal dari perubahan paradigma industri di Cilegon menuju arah yang lebih hijau dan berkelanjutan. (*/ARAS)