Layanan Batching Plant ASA Beton Dikeluhkan Kontraktor Proyek Jalan di Cilegon

CILEGON – Perusahaan kontraktor pelaksana proyek pembangunan peningkatan jalan di Jalan Kepodang, Kecamatan Cilegon, mengeluhkan pelayanan yang buruk dari perusahaan batching plant ASA Prima, yang bekerjasama untuk menyuplai material beton dalam proyeknya kali ini.

Layanan yang dikeluhkan yakni terkait kualitas dan kuantitas curah coran beton yang dipasok dari merk perusahaan ASA Beton untuk tahap pengerjaan bantalan elsie. Mandor proyek betonisasi jalan sepanjang 556 meter yang dibiayai APBD Kota Cilegon itu, menilai curah coran dari ASA Beton terlalu encer, sehingga berpengaruh pada kekuatan elsie.

Hal ini diungkapkan oleh Ade, mandor proyek dari PT Rivat Jiwantara Prima, selaku kontraktor pelaksana dalam proyek yang berlokasi di wilayah dua kelurahan yakni Kelurahan Ciwaduk dan Kelurahan Bendungan.

“Haduh ini coran kayak (seperti) air PDAM saja, encernya minta ampun kang. Ya walaupun buat elsie juga jangan terlalu encer begitulah,” keluh Ade, kepada Fakta Banten, Selasa (15/8/2017) malam.

Baca Juga: Baru Beberapa Hari Dibangun, Beton Jalan Kemiri Raya Cilegon Sudah Retak-retak..

Selain material beton curah yang dinilai terlalu berair, Ade juga mengeluhkan akan kurangnya jumlah kubikasi beton curah yang dipesannya ketika dilakukan pengecekan.

“Curah coran juga kurang kang. Ya kurang, kita kan pesen 7 kubik per-satu mobil mixer, dari 3 mobil yang sudah masuk berartikan 21 (kubik). Setelah saya cek, saya hitung panjang kali lebar dikali ketebalan elsie, hasilnya cuma ada 17,22 kubik. Jadikan yang nggak ada 3,78 kubik. Saya langsung telepon saya marahin aja,” tegas Ade.

Sementara pihak manajemen ASA Beton saat coba dikonfirmasi wartawan Fakta Banten, mengaku tidak bersedia memberikan keterangan apapun.

“Kita nggak boleh ngasih statement apa-apa kepada media,” ujar Slamet, Kepala Plant ASA Beton, saat ditemui di kantornya.

Begitu juga dengan Irfan Ali Hakim, yang diketahui menjabat sebagai komisaris di PT ASA Prima, ketika coba dikonfirmasi melalui telepon selulernya enggan memberikan tanggapan. (*)

Honda