Pelajar Islam Indonesia Tegaskan Sikap Netral di Pemilu 2019

Sankyu

BANDUNG – Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) menggelar Pembukaan Sidang Dewan Pleno Nasional (SDPN) PII periode 2017-2020 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 7 Maret 2019.

Ketua Pelaksana SDPN PB PII, Fadli Islami Nazar memberikan laporan terkait kegiatan SDPN yang akan dilaksanakan selama 4 hari kedepan, “hingga saat ini, sudah hadir perwakilan dari 23 Pengurus Wilayah se-Indonesia dan satu perwakilan luar negeri, yaitu dari Mesir” jelas Fadli dalam penyampaian laporannya.

Rangkaian kegiatan SDPN PB PII terdiri dari seminar nasional, forum persidangan nasional dan Pertunjukan Seni budaya yang dilaksanakan selama 4 hari, pada 7-10 Maret 2019

Ketua Umum PB PII Husin Tasrik Makrup mengatakan, SDPN ini merupakan kegiatan yang menjadi wadah evaluasi kinerja paruh
periode kepengurusan PB PII dan juga evaluasi kinerja PII Secara menyeluruh

“Dalam setengah periode ini, PII perlu melakukan evaluasi untuk mengukur sejauh mana kinerja yang telah dilakukan oleh pengurus dan kader PII serta sejauh mana pencapaian visi dan misi PII,” jelas Husin dalam sambutannya

Husin juga menambahkan bahwa di usia PII yang sudah 72 tahun ini, sejak pertama berdiri nya di Yogyakarta tahun 1947 PII semakin besar dan terus melakukan berbagai inovasi. Harapannya PII senantiasa menanamkan tiga komitmen pada kadernya yaitu komitmen kepelajaran, keislaman dan keindonesiaan.

Husin juga menegaskan sikap PII di tahun politik ini, “tidak lama lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi, tentunya harus ditegaskan bawa kita tidak memihak kepada parpol manapun atau capres manapun, sesuai yang tertuang dalam anggaran dasar PII pasal 4.” tegasnya

Sekda ramadhan

Ketum PB PII asal Riau ini juga menyatakan kesiapannya untuk selalu mendukung program pemerintah sebagaimana yang sudah dilakukan PII sebelumnya, khususnya kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yang sudah dijadikan fokus garapan sejak awal berdirinya.

Ketua Umum PW Keluarga Besar PII Jawa Barat, Ujang Sahrudin berterima kasih atas kehadiran pelajar se-Indonesia di Jawa Barat dan juga kepada sekda Jabar karena sudah memberikan kesempatan kepada adik-adik PII untuk melangsungkan acara di Gedung sate ini. Ia juga menceritakan sedikit pengalamannya ketika menjadi aktivis PII

“Tahun 50-an pasca agresi militer Belanda ke 2 kita yang pertama kali memberikan penghargaan kepada pelajar, dengan gelar bintang pelajar, dan kita juga yang menggagas progam AFS (American Field Service ~red), yang hingga kini masih ada”

Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil yang sedianya akan menghadiri pembukaan SPDN diwakili oleh Sekda Jawa Barat, Iwa Kartiwa, menurutnya masyarakat Milenial harus menggunakan internet sebaik mungkin.

“Masyarakat Milenial, jika penggunaan internet hanya digunakan untuk peningkatan pendidikan, peningkatan pengetahuan dan peningkatan kapasitas, maka bisa dipastikan tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara hebat” tegas dia dalam sambutannya

Iwa juga berbagai informasi kepada para hadirin terkait pertumbuhan ekonomi Jawa Barat selama ini, “pertumbuhan ekonomi Jawa Barat saat ini 5,6%, ini menunjukkan dengan APBD Jabar yang terbatas, kita bisa menggunakannya untuk pembangunan Jabar yang optimal”.

Pembukaan SDPN ini diakhiri dengan amanat kebangsaan oleh Sofyan Djalil sebagai menteri ATR yang juga pernah aktif di organisasi PII.

Sofyan Djalil berbicara tentang Kesiapan Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0 dan langsung membuka acara SDPN PII secara resmi. (*/Red)

Honda