CILEGON – Bergabungnya Helldy Agustian ke Partai Gerindra secara otomatis merubah peta kekuatan politik di tingkat kader dan konstituennya, terkhusus di Kota Cilegon.
Selain persoalan karir politik, alasan mendasar bergabungnya Helldy ke Partai Gerindra lantaran Partai besutan Tomy Soeharto, Partai dimana dia dilahirkan tidak lagi dapat mengikuti kontestasi pada Pemilu 2024 mendatang.
Politikus Partai Berkarya Kota Cilegon Buhaiti Romli menyampaikan langkah tersebut merupakan hak politik yang tidak bisa dihalangi kader dan konstituennya.
Terputusnya langkah politik partai Berkarya di tingkat Kota pada kontestasi pemilu mendatang adalah dasar dari keputusan yang di ambil orang nomor satu di kota Cilegon itu.
“Itu kan hak politik Pak Helldy. Siapapun orangnya pasti melakukan hal yang sama, ketika menghadapi kondisi partai yang membesarkannya tidak lagi bisa berkontestasi, sementara disisi lain karir politik harus dilanjutkan,” ujar Anggota DPRD Cilegon asal Partai Berkarya, Rabu (22/2/2023).
Disinggung apakah dirinya akan mengikuti jejak Helldy Agustian yang telah bergabung bersama partai Gerindra lebih dulu, Buhaiti belum bisa memastikan mengingat tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan sampai akhir periode dengan berlabelkan Partai Berkarya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Berkarya Kota Cilegon Muchlis Sulistyo mengatakan, dengan bergabungnya Helldy Agustian pada Partai Gerindra secara prinsip dirinya mendukung keputusan tersebut.
Meski begitu tidak berbeda dengan Buhaiti Romli bahwa tugas kepartaian harus diselesaikan sampai akhir masa bhakti dan belum bisa bergabung dalam satu partai.
Muchlis juga mengaku sejauh ini tidak ada arahan agar kader dan konstituen Berkarya berpindah haluan ke partai Gerindra atau Partai lainnya. Mengingat loyalitas simpatisan dan Kader Berkarya dirasa masih belum berubah dan masih tetap setia. (*/Wan)
