Polri dan TNI Angkut Penumpang Terlantar Akibat Sopir Angkot Mogok Massal

Ks sankyu hut

CILEGON – Keluarga Besar Sopir Angutan Kota (Angkot) se – Kota Cilegon menggelar aksi di depan gedung DPRD Kota Cilegon, Selasa (6/2/2018) pagi.

Akibat dari aksi yang dilakukan ratusan sopir angkot ini, mengakibatkan penumpang yang biasa menggunakan jasa angkot untuk alat transportasi menjadi terlantar.

Hal ini ternyata sudah diantisipasi oleh Kepolisian Polres Cilegon setelah ada laporan bahwa akan dilangsungkannya penyampaian aspirasi oleh sopir angkot se-Kota Cilegon.

“Dengan adanya informasi tersebut kami melakukan konfigurasi pengamanan dengan menempatkan personil di titik-titik rawan (penumpang-red), kami mempersiapkan kendaran bus, dan truk bekerjasama dengan intansi terkait untuk membantu penumpang yang terlantar,” ujar Kabag Ops Polres Cilegon, Mochamad Sujatna.

Transportasi yang diturunkan untuk mengangkut penumpang yang terlantar berjumlah 7 kendaraan diantaranya dari Kodim 1 Bus, Lanal 1 Truk, Satpol PP 2 Truk dan Kepolisian sendiri menurunkan 3 bus.

Sankyu rsud mtq

Dede pcm hut

“Alhamdulillah yang tidak bisa terangkut oleh angkot, alhamdulilah dapat kita angkut, semuanya beropesari secara mobile, kita antarakan langsung ke tujuan, dengan berkoordinasi tadi disetiap titik, jika ada penumpukan langsung kita jemput,” jelasnya.

Menurutnya sopir yang melakukan aksi, paginya beroprasi seperti biasanya dan seterlah operasi baru melangsungkan aksi dan tidak semua juga yang ikut aksi jadi tidak terlalu ada penumpukan penumpang.

“Karena angkot juga mengangkut dulu baru melangsungkan aspirasi dan tidak semua juga yang melangsungkan aksi,” ungkapnya.

Dalam aksi tersebut, Kabag Ops, Sujatna, mengatakan sopir angkot menyampaikan beberapa tuntutan dan aksi berlangsung dengan lancar tanpa ada kericuhan.

“Adanya angkutan berbasis online, sehingga penumpang lebih memilih gojek ketimbang angkot, bus yang masih masih menaikan dan menurunkan penimpang dari Merak ke Cilegon, sehingga merugikan angkot, tumpang tindihnya angkot, serta tidak adanya sub terminal,” terangnya.

Kabag Ops, Sujatna kembali mengungkapkan, dalam antisipasi pelayanan untuk penumpang angkot sudah sesuai prosedur Kepolisian untuk menjaga keamanan serta kenyamanan.

“Kita kakukan ini karena sudah ada dalam prosedur kepolisian, dan sesuai instruksi pak Kapolres,” tutupnya. (*/Temon)

Dprd dinkes kpni hut