Sejumlah Aktivis Pemuda Gagas Muscab HIPMI Cilegon “Tandingan”?

CILEGON – Sejumlah aktivis organisasi yang mengklaim sebagai anggota dan pengurus Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Cilegon merencanakan untuk menggelar kembali Musyawarah Cabang HIPMI pada 8 Agustus 2019 mendatang di Hotel The Royale Krakatau.

Muscab ini diklaim sebagai program resmi pengurus BPC HIPMI Cilegon jelang berakhirnya periodisasi kepemimpinan Sutoha sebagai ketua umum, untuk selanjutnya menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan kembali memilih ketua baru.

Sementara diketahui, sebelumnya BPC HIPMI Cilegon juga telah menggelar Muscab di Hotel Mambruk pada 2 Juli 2019 lalu. Ketua BPD HIPMI Banten Dedi Muhdi dan Sutoha juga menghadiri secara resmi Muscab kala itu, dimana Ahmad Suhandi atau Andi Jempol terpilih secara aklamasi menggantikan Sutoha.

Kali ini dalam konferensi pers yang digelar di Sekretariat Panitia, Kamis (1/8/2019), mereka yang mengklaim sebagai pengurus BPC HIPMI Cilegon ini juga mengaku telah membentuk kepanitiaan Muscab. Meski dalam konferensi pers tersebut tidak dihadiri oleh Sutoha sebagai ketua, namun Iman Khadafi yang mengaku sebagai Ketua Panitia OC Muscab mengklaim bahwa langkahnya ini adalah sesuai kebijakan Ketua Sutoha.

“Sebagian besar pengurus akan mengadakan Muscab HIPMI, kita sudah koordinasi dengan pengurus BPD dan BPP insyaAllah hadir di Muscab nanti,” kata Iman Khadafi, kepada awak media di kawasan Ruko Green Mega Block, Cibeber.

Sedangkan ketika ditanya perihal telah dilakukannya Muscab BPC HIPMI Cilegon pada 2 Juli lalu, Iman Khadafi menilai Muscab yang mengangkat Andi Jempol saat itu tidak sah dan tidak sesuai aturan.

“Karena careteker sudah sudah dicabut, Pak Sutoha masih berstatus ketua dong, apalagi saat Muscab di Mambruk sebagian besar pengurus BPC HIPMI tidak hadir. Pak Sutoha juga belum melakukan LPJ, jadi inilah dasar kita mengadakan Muscab nanti. Kita terbuka untuk pengurus yang akan mencalonkan, Pak Andi Jempol juga silahkan,” jelas Iman.

Pengurus BPC HIPMI Cilegon lainnya, Saiful Asas, juga menambahi terkait terbitnya carateker dari BPD HIPMI Provinsi Banten kepada kepengurusan Sutoha, yang dinilainya tanpa dasar walau akhirnya dicabut setelah pihak pengurus BPC melakukan protes.

“Adanya Muscab Mambruk kan diawali karena terbitnya carateker, karena kita protes ke BPD HIPMI akhirnya dicabut, dan otomatis kepemimpinan Pak Toha tidak bermasalah dan Muscab dikembalikan di BPC Cilegon,” terangnya.

Saiful mengklaim kegiatan Muscab pada 8 Agustus nanti telah sesuai aturan organisasi.

“Kami menganggap Muscab Mambruk tidak ada, apalagi sebagian besar pengurus BPC tidak hadir. Jadi yang akan kami laksanakan Muscab sesuai mekanisme organisasi,” tegasnya.

Rencana Muscab “ulangan” HIPMI Cilegon ini juga dipertegas oleh Fahmi Siroj yang mengklaim sebagai panitia SC Muscab BPC HIPMI Cilegon. Fahmi menyatakan pihaknya akan secara resmi menggelar Muscab dengan dihadiri oleh Walikota dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Cilegon.

“Kami menilai Pak Sutoha masih ketua, karena belum ada LPJ. Dalam berita acara Muscab kan harus ada tanda tangan Ketua KADIN dan Walikota Cilegon, insyaAllah dalam Muscab nanti kita akan hadirkan sekaligus pengurus BPD dan BPP,” tandasnya. (*/Ilung)

Honda