Tuntut Tambang Pasir Ilegal Ditutup, Warga Karang Asem Cibeber Ancam Demo

DPRD Cilegon Idul Adha

CILEGON – Keberadaan tambang pasir baru yang dilakukan oleh PT Bumi Adi Reksa yang berlokasi di perbatasan tiga Lingkungan, yakni Link Curug Gerotan dan Link Sambiranggon Kelurahan Karang Asem, dan Link Kedung Baya Kelurahan Kali Timbang, Kecamatan Cibeber, dikeluhkan oleh warga sekitar yang merasa terganggu oleh polusi debu dan bisingnya suara alat berat.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu warga Link Curug Gerotan, Samsuri, yang mengaku merasa tidak nyaman sejak ada aktivitas tambang pasir tersebut di lingkungannya.

“Debunya kang, apalagi kalau lagi panas terik begini, kalau malam bising mesin beko nya. Sudah dua mingguan lah. Saya sudah ngadu ke Pak RT, katanya nanti di tegur,” keluhnya.

DPRD Pandeglang Kurban

Salah satu Ketua RT yang enggan disebut namanya, mengatakan, jika pihak penambang belum pernah melakukan sosialisasi kepada pihaknya dan beberapa RT di kawasan lingkungan tersebut.

“Lingkungan di sini banyak RT kang, ini pas perbatasan. Di Karang Asem ada Gerotan sama Sambiranggon, di Kalitimbang ada Link Kedungbaya, jadi Ketua RT lain juga bilang belum ada koordinasinya. Ini penambang orang luar selonong boy saja, yang orang sini saja gak begitu,” ujarnya.

Gerindra Banten Idul Adha

Lebih lanjut, pihaknya mengancam akan melakukan aksi demonstrasi apabila, pihak pemerintah dalam dalam hal ini, Lurah Karang Asem dan Camat Cibeber tidak bertindak tegas terhadap kegiatan tambang pasir yang diduga ilegal itu.

“Penambangnya PT Bumi Adi Reksa. Kalau pihak kelurahan dan kecamatan tidak memberhentikan kegiatan tambang pasir ini, maka kami beberapa RT dan RW selaku masyarakat lingkungan setempat akan melakukan demo besar-besaran,” tegasnya.

Kpu

“Kami curiga ini ada oknum pemerintah yang bermain dengan pihak pengelola tambang, karena izin ke lingkungan saja belum tapi tambang sudah jalan,” imbuhnya.

Dari pantauan langsung faktabanten.co.id Kamis (23/8/2018) sore, tampak aktivitas alat berat beko dan banyaknya truk sudah terlihat di sisi Jalan Lingkar Selatan (JLS). Aktivitas tambang terlihat masih tahap pengupasan lahan.

Ketika di konfirmasi, pengawas tambang pasir yang mengaku dari PT Bumi Adi Reksa, Uri, membenarkan aktivitas tersebut untuk tambang pasir. Dan baru akan melakukan izin kepada pejabat setempat.

“Ini masih kupasan buat bahan batu bata lio, baru dimulai kemarin kok ayakan saja belum dipasang, sebelumnya mah kita jual pasir jadi beli dari Pemekser. Izinnya di pusat (Jakarta) untuk perumahan. Kalau izin tambang ke lingkungan saya udah nemui RT Bahroni, tapi tadi lurahnya gak ketemu,” katanya.

Sementara itu, Camat Cibeber Noviyogi Hermawan ketika dikonfirmasi melalui pesan WA-nya terkait keluhan warga tersebut, mengatakan akan melakukan cek langsung ke lapangan.

“Setahu saya PT tersebut masuk ke wilayah Kelurahan Bagendung. Tapi memang berbatasan dengan warga Curug Gerotan Karang Asem Cibeber. besok Pol PP kecamatan cek ke lokasi dengan lurah/seklur Karang Asem,” tandasnya. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2513964″]

Golkar Banten Idul Adha
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien