Warga Cilegon Pasrah dengan Tambang Pasir yang Makin Merangsek ke Pemukiman

Dprd

CILEGON – Aktivitas Tambang Pasir di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang makin meluas merambah ke area pertanian dan mendekati rumah-rumah pemukiman warga, dikeluhkan oleh warga Link Temiyang, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Namun keluhan warga tersebut seakan tak berarti apa-apa lantaran mereka mengaku tak punya keberanian untuk menghentikan aktivitas tambang tersebut.

“Lihat aja tuh kang, tanah leluhur kita setiap hari siang dan malam terus dikerukin pake Becko. Puluhan sampai ratusan mobil Tronton keluar bawa pasir dibawa ke luar Kota Cilegon. Yang diuntungkan hanya segelintir orang saja. Warga kampung pun hanya beberapa saja yang kerja disana,” keluh Pemuda setempat yang enggan disebutkan namanya ini kepada Fakta Banten Rabu (23/8/2017) sore.

Lebih lanjut, pemuda Temiyang ini mengaku tak berdaya menghentikan aktivitas tambang pasir tersebut, lantaran segan terhadap para tokoh dan pemuka di lingkungan tempat tinggalnya yang justru turut andil dalam aktivitas tambang tersebut.

Sankyu rsud mtq
Dede pcm hut

“Saya dan pemuda lain mau demo kang, cuma batal karena banyak yang segan sama tokoh atau pemuka Kampung yang melarang karena dekat sama pemilik tambang, makanya saya ngomong ini nggak berani nyebut nama saya. Ya emang sih ada kompensasi dari penambang ke Kampung kita. Cuma nggak tahu berapa-berapanya,” ungkapnya.

Tidak kompaknya masyarakat dalam hal pencegahan juga disayangkan pemuda yang mengaku sedih dengan keadaan Lingkungannya ini.

“Tidak kompaknya masyarakat sini emang sejak jual beli tanah, salahnya ada warga yang menjual ada yang tidak. Itu juga yang menjual tanahnya karena iming-iming dari calo yang merupakan anteknya penambang. Akhirnya warga yang tadinya tidak menjual karena tanahnya kecepit dan jadi jurang kepaksa menjualnya,” ungkapnya.

Selain itu, pemuda ini juga menanyakan upaya dari Pemerintah yang dinilainya diam dan terus membiarkan Tambang Pasir ini

“Kenapa Pemerintah diam, membiarkan saja aktivitas tambang pasir ini? Apakah perizinannya sudah ada? Padahal Pasir dari sini lebih banyak dibawa keluar Cilegon dan sedikit saja dampak ekonominya bagi warga. Sedangkan tanah-tanah warga berupa tegal bisa lebih banyak manfaat bagi warga. Semisal Kelapa, Pisang, Singkong, Padi, dsb dulu banyak dan mudah diambil. Sedangkan sekarang. Mana?” Pungkasnya.

Dalam pantauan Fakta Banten Rabu sore tadi, memang aktivitas tambang pasir ini makin meluas dan masuk kedalam pemukiman. Bahkan didapati beberapa titik baru tambang pasir, seperti di sekitar Jembatan Cigeblag yang belum bisa dilewati, tampak beberapa rumah menggantung. Dan mirisnya aktivitas mereka berada tepat disisi jalan bisa dilihat langsung oleh pengendara yang melintas di JLS. (*)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien