LEBAK – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Lebak Peduli Demokrasi (Formaldem) yang terdiri dari gabungan organisasi massa dan LSM di Lebak menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU Lebak, Kamis (31/01/2019).
Aksi unjuk rasa tersebut meminta agar KPU RI menghentikan proses seleksi anggota komisioner KPU masa bakti 2019-2024 yang kini sedang berlangsung.
Koordinator aksi, Fadil mengatakan jika proses seleksi tersebut terindikasi penuh dengan kecurangan, dan adanya pelanggaran kode etik oleh penyelenggara Pemilu.
“Kecurangan tersebut diantaranya, pembocoran dokumen hasil test psikologi serta dugaan intervensi dari penyelenggara terhadap tim seleksi yang notabene adalah lembaga atau badan yang dibentuk oleh KPU RI,” ujar Fadil.
Ia pun menjelaskan, KPU RI juga dinilai telah arogan bahkan cenderung semena-mena terhadap tim seleksi. Hal tersebut terlihat dari penganuliran 10 orang nama calon komisioner hasil seleksi dari timsel.
“Padahal setiap keputusan timsel terlebih dahulu dikonsultasikan dan disetujui oleh KPU RI,” katanya.
Lanjut Fadil, ini terbukti bahwa KPU RI meminta timsel untuk mengulang proses seleksi atau proses seleksi diambil alih oleh KPU. Tentu saja, permintaan dari KPU RI tersebut terkesan mengintervensi tim seleksi.
“Terbukti, KPU RI akhirnya menganulir keputusan timsel tanpa menerima alasan dan klarifikasi dari timsel,” ungkapnya.
Untuk itu, kami sebagai masyarakat Lebak mengutuk keras dan nenolak proses seleksi anggota komisioner KPU Lebak lebih lanjut. Serta meminta agar dihentikan sementara, demi kondusivitas Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Sekretaris KPU Lebak, Tedi Kurniadi mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan jawaban.
“Ini bukan kewenangan kami untuk menjawab pertanyaan dari teman-
teman. Tapi karena ini sudah ekspose, saya yakin pihak terkait akan mengetahuinya,” pungkasnya. (/*sandi)
