WBP di Rutan Rangkasbitung Ikuti Program Kesehatan dari Dinkes Lebak

LEBAK – Rumah Tahanan Negara Klas IIB Rangkasbitung bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak menggelar deteksi dini kesehatan melalui kegiatan Sero Survei HIV/ AIDS dan sifillis bagi seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Ruang Aula, Selasa (05/11).

Kegiatan dihadiri oleh tim medis dari Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan tim kesehatan PKM.

Dede Ukmartalaksana selaku Kasubsi Pelayanan Tahanan menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk perwujudan untuk memberikan layanan kesehatan bagi WBP.

“Apresiasi utamanya kami sampaikan kepada seluruh tim medis yang sukarela hadir ke Rutan Rangkasbitung, semoga kerjasama ini bisa kita tingkatkan selanjutnya untuk layanan kesehatan lainya. Tentunya kami berharap semoga kegiatan ini bermanfaat khususnya bagi deteksi dini kesehatan terkait bahaya HIV/AIDS dan penyakit Sifillis, kami bersama dokter disini akan terus memonitor semoga disini tidak ada yang terjangkit,” ujar dede.

Senada dengan Kasubsi Yantah, Tim medis Rutan Rangkasbitung dr. Nurcholida mengatakan, bahwa kegiatan ini merupkan implementasi program menuju indonesia sehat. Terutama di Rutan Rangkasbitung kita ingin pastikan semua WBP disini mendapatkan layanan kesehatanya.

“Survey HIV/Aids dan sifillis ini merupakan metode kesehatan yang berfungsi sebagai deteksi dini, kita melakukan deteksi kesehatan sejak dini, jangan sampai terjangkit, kita mulai pola hidup sehat untuk masa depan kita dan generasi kita selanjutnya,” ujar Nurcholida.

Hal yang sama juga disampaikan koordinator tim kesehatan Bd. Leni, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat sinergi program dinas kesehatan dengan Rutan Rangkasbitung.

“Jika biasanya kita menggelar VCT mobile di sini, saat ini kita gelar Sero Survei Deteksi dini HIV AIDS dan sifillis, kegiatan ini adalah sinergi lanjutan program kita dalam memastikan dan memberikan layanan kesehatan bagi masyrakatat dan WBP Rutan Rangkasbitung khususnya. Semoga kegiatan ini bisa merubah pola hidup sehat WBP dan sejak dini menjaga kesehatanya, karena yang bisa memastikan kesehatan adalah mereka sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, tanggapan salah satu WBP, sebut saja LHD mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut dapat menyadarkannya tentang berharganya kesehatan.

“Pertamanya saya amat deg-degan mengikuti kegiatan ini, namun selanjutnya sadar dan tercerahkan bahwa sehat itu mahal dan saya serta WBP lainnya wajib menjaganya, jangan sampai terjangkit,” pungkasnya. (*/Sandi)

Honda