Berikut 7 Poin Maklumat PB Mathla’ul Anwar Tentang Penetapan 1 Syawal 1444 H

SERANG – Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar telah menerbitkan sejumlah poin Maklumat tentang penetapan 1 Syawal 1444 H. Demikian disampaikan langsung oleh Ketua PB Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarief kepada wartawan pada Rabu, (19/4/2023).

Menurutnya, berdasarkan Hisab Falakiyah Thariqat Syaekh Alauddin ibnu As-Syatir Adimasyqi, dan atas dasar kriteria imkanurrukyah alami, dan penyesuaian penyatuan bulan-bulan qomariyah dan Kelender Hijriyah Global International di Istambul, menunjukkan bahwa awal bulan Syawal 1444 H dengan kehendak Allah subhanahu wa ta’ala akan jatuh pada hari Jumat 21 April/Nisyan 2023 M.

Berikut keterangan 7 Maklumat Tentang Penetapan 1 Syawwal 1444 H

1. Zaman/waktu ijtima’ atau iqtiron markazi dengan kehendak Allah

Pada hari Kamis 29 Ramadhan 1444 H/20 April/Nisyan 2023 M pada pukul 11.39.40 WIB dan pada pukul 07.39.40 Waktu Umul Quro Makkah Al-Mukarromah dan pada Markaz Falak Dauli (Pusat Falak Internasional) pukul 04.39.40 waktu ‘alami/GMT.

2. Kusufussyams/Gerhana matahari terjadi ketika ijtima/iqtiron antara matahari dan bulan. Menurut perhitungan hisab falakiyyah ibnu As-Syatir Adimasyqi bahwa;
– Terjadinya gerhana pada hari kamis 29 Ramadhan 1444 H/20 April/Nisyan 2023 M. Bertepatan dengan ijtima/iqtiron bulan Syawwal 1444 H
– Awal gerhana matahari pukul 10.55.25 WIB
– Tengah gerhana matahari pukul 11.57.25 WIB
– Akhir gerhana matahari pukul 12.59.00

3. Makwam/tempat ijtima’ matahari dan bulan pada Buruj Al-Haml 29.29.47 darjah dan bulan di manzilah Risya 09.29.47 darjah.

4. Dan Rukyatul Hilal pada sore hari Kamis, 29 Ramadhan 1444 H/20 April/Nisyan 2023 M mungkin terlihat dengan menggunakan teleskop melihat ketinggian hilal di Jakarta adalah 03.10.10 darjah dan di makkah almukarromah 05.10.10 darjah.

5. Lamanya hilal diatas ufuk setelah matahari terbenam di Jakarta 12.40 menit sedangkan di Makkah AlMukarramah 20.40 menit.

6. Maqwamul hilal/tempat terlihatnya hilal setelah matahari terbenam berada pada buruj Tsaur 02.39.57 darjah dan pada Manzilah Risya 12.39.57 darjah.

7. Madarul Hilal atau posisi hilal pada peredaran di falaknya ada di Sha’idatus Syimaliyyah dan di Utara Khaththul Istiwa dan di utara bekas matahari dan miring ke Utara.

Dikatakan KH Embay, Hisab hanya perkiraan semata, tidak bisa menetapkan penanggalan Syawwal untuk umum dengan dasar hisab saja. Oleh karena itu diadakannya Sidang Itsbat berdasarkan pantauan hasil rukyat.

“Maka keputusan awal bulan Syawwal dengan menunggu hasil rukyat Sidang Itsbat Awal Bulan Syawwal 1444 H pada 29 Ramadhan 1444 H/ 20 April/Nisyan 2023 M,” terangnya. (*/Faqih)

Honda