JAKARTA – Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim buka suara soal anak buahnya yang kena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia menegaskan kasus ini yang terakhir menerpa anak buahnya.
Dia mengatakan besok akan mengumpulkan jajaran di Krakatau Steel untuk memperbaiki tata kelola di perusahaan atau biasa disebut GCG.
“Jadi memang besok saya kumpulkan seluruh jajaran manajemen untuk berkomitmen menegakkan GCG. Dan ini sudah harus yang terakhir,” katanya.
Silmy menyayangkan kasus yang menjerat Wisnu Kuncoro. Dia menegaskan akan berupaya membawa Krakatau Steel ke arah yang lebih baik.
“Saya yakin internal ingin mempercepat proses transformasi dan proses turn around, mengembalikan suatu keadaan di mana kita ketahui sudah lama tidak baik performance KS. Kita sedang tahap memulai untuk menyehatkan. Tugas saya adalah untuk menyehatkan, saya dibantu Pak Rahmat Hidayat Direktur SDM, Pak Tardi Direktur Keuangan, Pak Pur Direktur Pemasaran, Pak Ogi Direktur Pengembangan Usaha,” ujarnya.
Lanjut dia, tak akan ada toleransi bagi anak buahnya yang bekerja dengan menyalahi aturan sehingga terjerat KPK.
“Tidak ada dan tidak bisa ada lagi hal-hal seperti ini. Saya akan lakukan apapun untuk menciptakan suatu organisasi yang bersih, organisasi yang unggul, kompetitif, berdaya saing dan bisa menjadi kebanggaan nasional,” paparnya.
Pihaknya akan menaati aturan yang berlaku baik aturan di internal Kementerian BUMN maupun aturan yang ada.
“Waktunya Krakatau Steel bangkit. Tidak lagi menjadi hal-hal yang kiranya tidak mengenakan seperti kejadian dua hari lalu,” tambahnya.
Seperti diketahui, Direktur Teknologi dan Produksi Krakatau Steel Wisnu Kuncoro tertangkap tangan oleh KPK, Jumat, 22 Maret 2019. (*/Dtk)
[socialpoll id=”2521136″]