Masyarakat Keluhkan Sistem Zonasi PPDB Online di Cilegon

Dprd

CILEGON – Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang sudah pada berjalan beberapa hari, masih diwarnai antrian para calon siswa, hal tersebut tampak di beberapa SMPN di Kota Cilegon, tak terkecuali SMPN 3 Kota Cilegon yang berada di Kecamatan Grogol.

Pendaftaran calon murid dan verifikasi yang dimulai dari tanggal 18 hingga 20 Juni 2019 dengan sistem Zonasi yang diberlakukan, dinilai sangat membingungkan orangtua calon murid.

“Saya bingung anak saya diberitakan tidak lolos karena jaraknya, makanya saya cabut berkas-berkasnya, saya tidak tahu lagi, mungkin ke swasta saja lah. Padahal nilai UN anak saya tinggi, tidak ada artinya dengan siatem ini,” katanya, dengan nada kesal. Rabu (19/6/2019).

Begitu juga dengan keluhan yang diutarakan orangtua calon murid lainnya, Irma yang mengaku dari pukul 6.00 pagi sudah berada di sekolahan untuk mendapat nomor antrian, terpaksa harus kecewa karena petugas PPDB sudah mengingatkan dengan zonasi tempatnya tinggal dengan sekolah untuk mencabut berkas.

Dede pcm hut

“Saya kesal dari pagi sudah di sini ternyata dari zonasi sudah pasti anak saya tidak masuk, padahal saat pendaftaran sistem online ada 3 sekolah SMPN pilihan, kita lalu pilih SMPN 3, eh malah waktu verifikasi muncul soal jarak atau zonasi,” ungkapnya.

Sankyu rsud mtq

Saat dikonfirmasi, pihak Panitia PPDB SMPN 3, Syarif Hidayatullah membenarkan adanya antrian panjang orangtua calon murid untuk melakukan verifikasi berkas-berkas. Pihaknya beralasan untuk tahun ini PPDB di utamakan kouta zonasi.

“Untuk hari ini saja bisa kita lihat kouta sudah mencapai tapi kami tetap melayani sampai besok tanggal 20, sistimnya otomatis siapa jarak terdekat itu yang keterima,” katanya.

Saat disinggung soal nilai NEM tidak diperhitungkan, Syarif menegaskan zonasi yang menentukan.

“Untuk tahun ini tidak pakai NEM, jarak tinggal lah yang menentukan,” tandasnya. (*/Ilung)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien