SERANG – Kasus dugaan penganiayaan terhadap saksi dari Paslon 02 saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Serang di TPS 09, Kampung Kepandean, Desa Dahu, Kecamatan Cikeusal, kini tengah ditangani oleh kuasa hukum Paslon 02.
Laporan resmi telah dilayangkan ke Mapolsek Cikeusal, Polda Banten.
Laporan tersebut tercatat dengan Nomor: STTLP/22/IV/2025/SPKT Unit Reskrim/Polsek Cikeusal/Polres Serang/Polda Banten.
Iskak, kuasa hukum dari Paslon 02, menyampaikan bahwa pihaknya telah melaporkan seorang terduga pelaku berinisial HN, yang disebut sebagai simpatisan Paslon 01 Andika-Nanang.
“Proses pendampingan terhadap korban dalam pemeriksaan atau BAP berjalan lancar hingga pukul 11 malam, dan diterima dengan baik oleh pihak Polsek Cikeusal,” ujar Iskak kepada wartawan, Minggu (20/4/2025).
Ia menyayangkan insiden kekerasan ini terjadi di tengah pelaksanaan pesta demokrasi, yang seharusnya dijaga kondusifitasnya oleh semua pihak.
“Sebagai Ketua Bidang Hukum DPD PKS Kabupaten Serang, saya merasa ini adalah tanggung jawab yang tak bisa ditawar, terutama dalam melindungi para saksi. Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Iskak menekankan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Menurutnya, perbedaan pilihan dalam pemilu adalah hal yang sah dan harus dihormati.
“Kita harus belajar dari ini. Tidak boleh ada tindakan semena-mena hanya karena perbedaan pilihan,” jelasnya.
Ia juga meminta agar aparat segera bertindak menangkap pelaku, guna menjaga kepercayaan publik dan mencegah munculnya ketakutan di tengah masyarakat, khususnya petugas pengamanan di PSU Pilkada Kabupaten Serang yang telah berlangsung pada 19 April 2025.
“Saya harap aparat bisa sigap dalam menangani insiden seperti ini, agar warga merasa aman saat menyalurkan hak suaranya, terutama dalam pemilu yang akan datang,” pungkasnya. (*/Fachrul)
