Bedengan di Cilegon Ini Ternyata Tempat Prostitusi

CILEGON – Sebagai kota yang semakin padat oleh keberadaan industri dan banyaknya tempat hiburan malam, sudah barang tentu berpotensi mengundang banyak orang dari luar berdatangan untuk bisa bekerja dan tinggal di Cilegon. Hal ini didasari dari menjamurnya keberadaan rumah kontrakan atau bedengan di kota industri tersebut.

Namun, keberadaan bedengan yang idelanya dijadikan sebagai tempat tinggal, tidak sedikit segelintir oknum yang menyalahgunakannya. Dari mulai menyimpan perempuan simpanan, hingga dijadikan sebagai tempat untuk praktik prostitusi.

Bermula informasi dari Ali, warga Cilegon kepada faktabanten.co.id, mengatakan akan keberadaan bedeng ‘Jaksa’ yang berlokasi di kawasan Jombang Kali, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang yang kerap dijadikan sarana prostitusi.

“Coba itu diungkap bedeng Jaksa di Jombang Kali, rel kereta lewat dikit. Masa dijadikan tempat pelacuran. Katanya Cilegon kota santri kok bisa bebas begituan di bedeng. Biasanya ceweknya mangkal di Simpang itu,” terang sumber kepada Fakta, beberapa hari yang lalu.

Dalam penelusuran faktabanten.co.id Selasa (1/5/2018) dinihari dengan berpura-pura menjadi konsumen, hal tersebut dibenarkan oleh Lisa (Nama samaran), Wanita Tuna Susila (WTS) yang biasa mangkal di kawasan belakang Kantor Pemkot Cilegon. Menurutnya, konsumen atau pria hidung belang yang berkantong tipis, ia bersama rekan-rekan se-profesinya kerap mengajaknya ke bedeng ‘Jaksa’ untuk melampiaskan nafsu syahwatnya.

“Lagi nyari apa a, ngamar yuk! Kalau banyak uang ke hotel aja, enak. Mahal sih, ke bedeng aja biar murah. Rp 150 ribu udah sama sewa kamar,” ungkapnya.

Ketika mendatangi lokasi yang dimaksud, dari Jalan Jombang Kali-Temu Putih belok Kiri, jaraknya hanya beberapa puluh meter saja dari jalan yang padat tersebut. Tampak deretan bedengan yang berbaris terlihat gelap, karena minimnya lampu penerangan.

Kartini dprd serang

Wartawan faktabanten.co.id dengan kembali berpura-pura sedang mencari rumah bedeng yang kosong. Ketika menanyakan pemilik bedeng kepada salah satu penghuni bedeng Minah, membenarkan hal tersebut.

“Kalau mau nyewa ke Ibu Surti mas, dia yang ngurusin semua. Ada yang kosong di pojok situ, cuma disini tempat ‘Ngamar’ cewek-cewek gituan mas. Saya aja punya kamar dua disini. Kan lumayan sekali ngamar Rp 50 ribu,” ungkapnya.

Dari pantauan langsung sekitar satu jam di warung tersebut, ternyata benar adanya kabar praktik prostitusi itu. Terlihat salah satu pasangan yang keluar dari salah satu bedengan yang ada di lokasi, sang tamu (pria hidung belang) pergi begitu saja dengan sepeda motornya. Sementara sang wanita setelah membayar uang sewa sekitar Rp 30 ribu, kembali ke pangkalan dengan jasa ojek yang biasa mangkal di bedeng tersebut.

Sementara itu, Surti, wanita yang mengaku sebagai pengelola bedengan ketika ditemui Rabu (2/5/2018) siang, juga membenarkan fakta yang sebenarnya.

“Ada di pojok situ bekas tukang nasi goreng, perbulan Rp 620 ribu, coba aja dilihat dulu. Cuma ya itu, disini tempatnya cewek-cewek begituan. Itu temennya yang mau ngontrak rumah tangga atau sendiri. Kasih tahu aja dulu,” akunya.

Namun Surti enggan memberitahukan siapa pemilik kontrakan atau bedeng Jaksa tersebut, dengan alasan kalau ada apa-apa dirinya yang mengurusinya. (*/Ilung)

Polda