Kabupaten Pandeglang Belum Bebas Gizi Buruk, Ini Buktinya

Dprd

PANDEGLANG – Meski Kabupaten Pandeglang sudah meraih Wajar Tanpa Predikat (WTP) dari BPK RI, Namun kota yang berjuluk Kota Sejuta Santri dan seribu ulama ini masih terperangkap dalam predikat daerah tertinggal, bahkan masyarakatnya juga belum bebas dari penderita gizi buruk dan ini buktinya.

Erna Martina Rosadi (11), harus rela terbaring lemas selama 10 tahun lebih lamanya, pasalnya anak kelima dari pasangan Yadi Supriadi dan Rohmah warga Kampung Namprak Desa Mendung Kecamatan Cibaliung, menderita  Gizi Buruk dari umur 1,5 Tahun.

Lebih miris lagi Erna juga menederita beberapa penyakit seperti Jantung, Hati dan Ginjal sehingga fisiknya semakin hari semakin memburuk, namun ironisnya, Erna hingga sampai kini belum mendapatkan perawatan secara intensif dari pihak Puskesmas setempat.

Iman Rismanto (Kaka Erna), mengaku jika Erna pernah dirawat di Puskesmas Cibaliung pada bulan Mei 2017 lalu. Akan tetapi pihak Puskesmas meminta agar di rujuk ke RSUD Berkah Pandeglang. Namun Sesampainya disana pihak RSUD Berkah meminta agar Erna dibawa kembali ke Puskesmas.

Dede pcm hut

“Sudah dibawa ke RSUD, disuruh dibawa lagi ke Puskesmas, karna kata dokter gizi buruk itu enggak di rawat disini dirawatnya ke Puskesmas karna Puskesmas sudah mendapat bantuan dari pemerintah,”ucap Iman. Kamis, (20/7/2017).

Sankyu rsud mtq

Iman mengaku, sampai saat ini Pihak Puskesmas belum pernah menjenguk adik bungsunya tersebut dan memberikan playanan husus, bahkan setiap kali dibawa ke Puskesmas selalu di tanya keluhannya saja.

“Paling juga ditanya keluhan dan dikasih obat, gak ada penanganan husus,” ujarnya.

Sementara itu Kepala UPT Puskesmas Cibaliung, Amsor membenarkan, jika memang tidak ada bidan khusus yang menangani anak bungsu Yadi Supriadi tersebut, akan tetapi penderita gizi buruk tersebut sudah mendapat perawatan dari pihaknya.

“Oh gak ada, itu menjadi tanggungjawab prorgram pemegang gizinya, dan masalah gizi buruk itu tidak melulu tanggungjawab Kesehatan, semua sektor ikut terlibat disana, kalau semua harus ditangani oleh kita, Bebek belur kami (Bonyok Kita), insa allah kita akan tindak lanjuti,” ucapnya saat dihubungi melalui tlpon genggamnya. (*)

Dprd dinkes kpni hut
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien