SERANG – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten Tri Nurtopo mengaku tengah berupaya untuk mencari formulasi dalam mengantisipasi kepadatan angkutan pada saat hari-hari menjelang lebaran.
Diantaranya ia melakukan evaluasi terhadap kepadatan angkutan lebaran pada tahun 2019 kemarin, terutama di pelabuhan penyeberangan merak.
Dalam hasil evaluasi data yang dilakukan Kadishub, menghasilkan solusi untuk mengatasi kepadatan di pelabuhan angkutan pada saat lebaran, cuti bersama dan libur panjang, termasuk pada libur Natal.
Dalam kajiannya, Tri Nurtopo mengatakan pada saat libur panjang seperti hari-hari menjelang lebaran, libur Natal dan tahun baru mendatang, jadwal kapal atau trip akan disesuaikan dengan kondisi arus.
Dengan disesuaikan dengan kondisi arus, akan diketahui dengan pemanfaatan sistem informasi data arus lalulintas dari PT MMS Astra Infra Toll Road (Jalan Tol) dan Dishub atau BPTD (Jalan Non Tol).
Karena menurutnya, berdasarkan evaluasi angkutan lebaran tahun sebelumnya masih mengalami antrian sampai 5 jam.
“Dalam rangka evaluasi kegiatan angkutan lebaran tahun sebelumnya, dari kondisi data yang ada masih ngantri sampe 5 jam 18 menit yang ada di dalam,” katanya kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/11/2019).
Tri Juga mengatakan percobaan pertama konsep tersebut, selain akan digunakan pada saat hari-hari menjelang lebaran, akan digunakan pada libur Natal dan tahun baru. Ia berharap dengan solusi ini antrian bisa diperkecil.
“Makanya kita coba, dalam antrian itu udah dicoba kemarin pembatasan operasional angkutan barang, himbauan pengaturan lalulintas yang dikenal ganjil genap itu masih seperti ini, makanya kita coba menggunakan data yang ada real-time data dari MMS dan survei yang ada di lapangan,” katanya.
Perlu diketahui, antrian kendaran pada lebaran tahun 2018 mencapai ekor antrian KM 94 dengan waktu tunggu 4 jam 20 menit, sedangkan tahun 2019 Ekor antrian KM 91 dengan waktu tunggu sampai 5 jam 18 menit.
“Mudah-mudahan dengan survei ini, antrian akan diperkecil, dipersempit lah waktunya,” tutupnya (*/Qih)
