KNPI Saketi Ajak Generasi Muda Jauhi Napza

Dprd

PANDEGLANG – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Saketi menggelar seminar Napza di aula kantor Kecamatan Saketi, pasalnya pada akhir-akhir ini telah banyak korban generasi muda yang telah terjebak oleh narkoba akibat dari terjadinya penyalahgunaan narkoba, Senin (29/10/2018).

Melalui seminar generasi muda hidup sehat tanpa Napza diharapkan dapat membuat banyak generasi muda yang bebas dari narkoba dan obat-obatan terlarang.

Sebab, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza) adalah bahan atau zat dari obat yang akan dapat merusak susunan syaraf pusat, mengganggu kesehatan, fisik, psikis, dan fungsi social karena terjadi kebiasaan, ketagihan serta ketergantungan bila dikonsumsi.

Dikatakan Ketua KNPI Saketi, Ari Umbara, pengguna narkoba tidak begitu saja mengalami ketergantungan, namun ada tahapan-tahapan yang dimulai dengan faktor eksperimental, seperti coba-coba menggunakan narkoba.

“Kayak coba-coba merokok atau meminum minuman beralkohol. Karena merasakan ada efek yang menyenangkan, kemudian mengulanginya lagi terus masuk ke tahap pembiasaan lalu menjadi ketergantungan,” ucapnya.

Sankyu rsud mtq

Lebih lanjut, kata Ari, penggunaan narkoba juga dapat dipengaruhi oleh faktor individu, selain untuk iseng dan coba-coba ada juga harapan untuk mendapatkan kenikmatan dari efek obat, atau sekedar untuk menghilangkan rasa sakit serta ketidaknyamanan yang sedang dirasakannya.

“Seperti sakit yang sifatnya fisik, misalnya para penderita kanker atau penyakit lain, maupun psikis, seperti misalnya stress karena putus cinta terus galau, prestasi yang menurun, depresi, atau terjadinya konflik anatara anak dengan orang tuanya,” kata Ari Umbara yang juga menjabat sebagai Sekjen DPD KNPI Pandeglang.

“Faktor pergaulan di lingkungan sekitarnya juga bisa mempengaruhi. Misalnya si A mendapatkan tekanan dari kelompok sebayanya karena ingin diterima atau diakui dalam suatu kelompok,” imbuhnya.

Ari juga menjelaskan bahwa narkoba banyak sekali menimbulkan efek negatif, terutama pada generasi muda yang tidak menyadari akan bahayanya. Ia berharap ke depan para generasi muda dapat menjauhi hal-hal negatif itu.

Selain itu, dalam agenda tersebut juga dilakukan tes urin terhadap para pegawai serta pengurus organisasi kepemudaan di Kecamatan Saketi.

Dede pcm hut

Untuk diketahui dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPD KNPI Pandeglang, Aparatur Pemerintah Kecamatan dan Desa Saketi, pelajar sekolah, serta Kasi Intelegen bidang pemberdayaan BNN Provinsi Banten yang telah memberikan materi dalam seminar tersebut.

Di tempat yang sama Ketua KNPI Pandeglang, Iin Muhlisin mengatakan kegiatan tersebut digelar karena rasa khawatir terhadap generasi muda yang banyak terjerat kasus narkoba.

Apalagi kata Iin menjelaskan, BNN Banten mengeluarkan data bahwa ada sekitar 40 persen dari total pengguna Napza didominasi oleh generasi muda.

“Dari data 40 persen itu diambil dari anak-anak SD sampai dengan di bawah umur 18 tahun, artinya memang ada anak-anak di bawah umur yang sudah menggunakan Napza,” cetus Iin saat diwawancara awak media.

Wajar ketika organisasi kepemudaan merasa resah akan hal itu, sebab kata Iin, memaparkan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga pernah mengeluarkan data hampir 5,4 juta para penyalahgunaan Napza didominasi oleh kalangan anak-anak dari usia SD sampai 18 tahun.

“Kondisi inilah yang harus segera ditangani, bukan hanya tugas BNN untuk menyadarkan masyarakat, tapi ini juga menjadi tugas kita sebagai organisasi kepemudaan, agar masyarakat Pandeglang khususnya Kecamatan Saketi dapat terhindar dari penyalahgunaan Napza,” imbuhnya.

Kegiatan yang disambut baik oleh Inteligen Bidang Pemberantasan BNN Banten Yaya Suriadijaya, dirinya mengaku kegiatan tersebut harus diapresiasi, sebab, untuk melakukan pencegahan Napza di kalangan masyarakat bukan hanya tugas dan kewajiban BNN saja namun organisasi kepemudaan juga memiliki peran yang sama ikut memberantas Napza.

“Sesuai dengan komitmen kalau pemudanya hancur, negara pun akan hancur. Kami menyambut baik kegiatan ini,” tuturnya.

Saat ditanyakan soal hasil tes urine ia mengatakan bahwa pegawai di Kecamatan Saketi tidak ada yang kedapatan menggunakan Napza.

“Alhamdulilah yang di test urine tidak ada indikasi penyalahgunaan Narkoba,” tandasnya. (*/Dave)

[socialpoll id=”2521136″]

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien