Mulai Ada Parkir Liar di Alun-alun Kota Cilegon yang Belum Diresmikan

CILEGON – Meski Alun-alun Kota Cilegon yang belum sepenuhnya selesai dalam pembangunannya, kini sudah ramai dikunjungi oleh warga Cilegon yang penasaran ingin melihat keindahan air mancur.

Akan tetapi keramaian tersebut justru dimanfaatkan oleh segerombolan pemuda yang dengan seenaknya meminta uang parkir kepada para pengunjung, yang datang dengan kendaraannya.

Diketahui Alun-alun Cilegon belum lama ini dilakukan uji coba air mancur dan kabarnya akan diresmikan oleh Pemkot pada moment HUT Kota Cilegon pada tanggal 27 April 2018 nanti.

Diketahui, dengan tanpa adanya tiket parkir, para pemuda tersebut meminta uang parkir kepada setiap pengunjung Alun-alun. Walaupun angka yang diminta hanya Rp 2000 untuk kendaraan roda dua, dan Rp 5000 untuk kendaraan roda empat, namun bisa dibayangkan berapa hasil dan pendapatan dari jasa parkir ratusan pengunjung yang datang dari setiap hari sampai malamnya.

Entah siapa yang bermain di belakang para gerombolan pemuda tidak jelas itu. Karena saat dikonfirmasi dari mana, kepada siapa uang parkir itu disetorkan, diantara mereka tidak ada satupun yang mau menjawab.

Kartini dprd serang

Tak ayal hal ini dikeluhan oleh pengunjung, seperti diutarakan Hayumi (25) warga Merak, yang mengaku kaget ketika harus membayar uang parkir, padahal dia hanya melihat sebentar.

“Uang parkirnya sih kang, cuma Rp 2000 tapi mereka cara mintanya terkesan memaksa seakan-akan Alun-alun itu punya dia,” keluh Hayumi kepada faktabanten.co.id Minggu (21/1/2018).

Lebih lanjut Hayumi menjelaskan, disaat dirinya meminta tiket, justru para pemuda itu tidak memberikan dengan alasan tiket belum dicetak.

“Alesannya lagi dicetak. Coba bayangkan pengunjung setiap harinya yang datang ratusan di kali aja kang, mending uang parkirnya masuk ke kas daerah mah?” gerutunya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Masdi (30) warga Celentrang, Purwakarta, yang juga harus terpaksa membayar parkir kendaraannya.

“Kaget saya kang, ditagih parkir padahal saya cuma sebentar doang, tapi saya dikejar sama pemuda itu dan harus membayar Rp 2000 ketika ditanya tiket mereka marah-marah, daripada timbul cekcok lebih baik saya mengalah,” ungkapnya. (*/Adam RT)

Polda