CILEGON – Keberadaan puluhan Tempat Hiburan Malam di Kota Cilegon yang terus tumbuh dan menjamur, saat ini jumlahnya dianggap sudah berbanding lurus atau seimbang dengan keberadaan Pondok Pesantren (Ponpes) di kota yang juga dijuluki kota santri, selain kota industri. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Cilegon, Hifdullah saat ditemui faktabanten.co.id di kediamannya, Selasa (6/8/2019).
“Jumlah pesantren dan tempat hiburan malam saat ini hampir berbanding lurus,” ujarnya.
Bahkan KH. Hifdullah sering berkeliling ke pondok-pondok pesantren dan kerap mendapat laporan dari warga nahdliyin soal keberadaan tempat hiburan malam di Cilegon menyatakan pesatnya pertumbuhan tempat maksiat tersebut dibanding pesantren dalam beberapa dekade terakhir.
“Tempat hiburan malam setahun bisa tumbuh 3, sementara untuk 3 pesantren perlu 10 tahun. Kondisi ini tidak tepat untuk Cilegon yang berjuluk kota santri dan kota seribu masjid,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk mendorong berkembangnya pondok pesantren yang mengajarkan pendidikan agama dan akhlaqul karimah, sebagai penyeimbang semakin modernnya zaman agar tidak terseret arus globalisasi, serta menangkal kemaksiatan dan kenakalan remaja.
“Pesantren perlu perhatian semua pihak, terlebih kebijakan atau kepedulian Pemkot Cilegon, perlu ada pos anggaran APBD untuk bisa menumbuhkan dan memajukan pesantren-pesantren di Cilegon. Dan untuk tempat hiburan sebaiknya Pemkot berani bertindak tegas,” tandasnya. (*/Ilung)
