CILEGON – Santri menjadi identitas bagi Cilegon. Kini kembali digaungkan dengan dideklarasikannya organisasi Barisan Santri Cilegon (Bassic) pada Rabu, (15/8/2018) di Saung Grogol.
Ketua Bassic, Malik Ibrahim mengatakan bahwa kondisi identitas santri di Kota Baja sangat memprihatinkan.
“Karena santrilah dulu banyak terlahir ulama besar dari Cilegon, banyak contohnya seperti KH. Wasyid, kini sangat memprihatinkan kondisinya, karena berubah identitas menjadi kota industri, kita tidak mempersoalkan industrinya, yang terpenting identitas sebagai kota santri jangan dihilangkan,” katanya kepada wartawan saat deklarasi.
Sementara itu, H Mansur sebagai Dewan Pembina menyatakan bahwa akan terus mendorong penguatan pondok pesantren.
“Pondok pesantren terutama yang kobong atau salafi harus terus kita dorong untuk berkembang secara kualitas dan kuantitas, saya yakin Bassic sebagai organisasi yang berfokus kepada santri harus dekat dengan pondok pesantren,” ujarnya.
Sementara itu, H Abbas juga sebagai Dewan Pembina akan terus mendorong berkembangnya gudang santri, yakni pondok pesantren.
“Santri sejahtera untuk kemaslahatan umat, itu menjadi visi didirikannya organisasi ini, karena itu perlu untuk terus didorong perkembangan pondok pesantren dan santri itu sendiri, siapa lagi yang akan menjadi ulama besar kalau tidak dari kalangan santri pondok pesantren, terutama yang salafi jangan sampai tergerus,” tegasnya. (*/Do’a Emak)
[socialpoll id=”2513964″]