Alawi Mahmud: Kadin Indonesia Akan Respon Mosi Tidak Percaya dari Cilegon

CILEGON – Silaturahmi Pengusaha Cilegon yang melayangkan kritik dan evaluasi atas kepemimpinan Kadin Kota Cilegon Sahruji pada Jumat (22/3/2019), turut dihadiri oleh pengusaha senior yang juga Pengurus Kadin Indonesia, Alawi Mahmud.

Alawi Mahmud yang juga mantan Ketua Kadin Kota Cilegon ini mengaku telah mendengar adanya gerakan besar dari para anggota dan pengurus Kadin yang ingin mengevaluasi Ketua Kadin Cilegon.

Alawi mengapresiasi setiap aspirasi dari kalangan pengusaha, untuk memperbaiki organisasi.

“Saya melihat, gerakan ini sudah diisi oleh mayoritas, maka ini lah sesungguhnya kedaulatan yang hakiki. Jadi saya sarankan, ketika kita sudah maju, pantang untuk mundur. Lanjutkan apa yang menjadi maksud teman-teman semua,” ujar Alawi saat memberikan pandangannya dalam forum Coffee Morning di Shapirre Restoran.

Alawi mengaku selama kepengurusan Sahruji, tidak pernah ada koordinasi dan silaturahmi yang dilakukan kepada Kadin Indonesia.

“Selama kepengurusan Sahruji, saya sebagai pengurus Kadin Indonesia, tidak pernah saya diundang untuk sharing pemikiran sekalipun,” ungkap Alawi.

Kartini dprd serang

Langkah mosi tidak percaya oleh Pengurus Kadin Cilegon merupakan bentuk aspirasi, dan upaya memperbaiki keadaan.

“Mosi tidak percaya ini segera saja kirimkan ke Kadin Provinsi, dan juga ditembuskan ke Kadin Indonesia. Biasanya Kadin Pusat merespon kemelut atau gejolak di daerah, dengan mengamanatkan penyelesaian kepada kepengurusan dari daerah. Saya yakin Kadin Pusat akan merespon,” tegas Alawi.

Terkait keluhan dari para pengusaha soal lemahnya pembinaan dari Kadin Cilegon, dan adanya praktik percaloan oleh Sahruji yang kerap membawa pengusaha luar daerah, Alawi mengaku mendengar hal tersebut.

“Praktek percaloan oleh Ketua Kadin (Sahruji) ini sudah jadi rahasia umum. Saya santer mendengar hal itu, dan ini tentu layak dikritisi,” imbuhnya.

Selain Alawi Mahmud, turut hadir juga pengusaha senior lainnya seperti Nawawi Sahim, Haji Awil, Haji Ato, Haji Hamid dan juga Haji Muhlis. (*/Red)

[socialpoll id=”2521136″]

Polda