Selain Hiburan Malam, Tongkrongan Wanita Seksi Mulai Marak di Trotoar JLS Cilegon

CILEGON – Aktivitas hiburan malam di kawasan gerbang Timur Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang secara resmi oleh Pemerintah Kota Cilegon sudah diberi nama Jalan Aa’t Rusli, sepertinya semakin berani saja meski terus dikeluhkan oleh masyarakat.

“Emang bangun JLS ini untuk memfasilitasi tempat hiburan malam tah, lihat saja trotoar luas dibangun sedangkan yang di dalam sana mah enggak ada,” ungkap Juned, warga Cilegon yang mengeluhkan kondisi tsrsebut, Senin (8/7/2019) malam.

Juned mengaku heran, Pemkot Cilegon meski “memfasilitasi” pembangunan, namun penyalahgunaan di atas fasilitas tersebut kerap diabaikan oleh pemerintah.

“Itu katanya wilayah (Kabupaten) Serang, tapi JLS dan trotoar kan dibangun oleh Pemkot Cilegon, ketika disalah gunakan begitu, aparat di Cilegon bisa saja beralasan bukan wilayahnya,” imbuhnya.

Dari pantauan faktabanten.co.id Selasa (9/7/2019) dinihari. Bukan hanya di dalam tempat hiburan malam saja, aktivitas para wanita berpenampilan seksi kini sudah banyak terlihat nongkrong di trotoar, baik di warung maupun di halaman tempat hiburan malam, seakan siap menyambut dan merayu tamu-tamu yang datang.

Pijat Refleksi

Bahkan mirisnya, tampak juga para wanita-wanita malam asik nongkrong di kios-kios yang menjual Miras seperti Anggur Merah dan oplosan Kecut, dengan berkamoeflase sebagai warung kopi dan kedai kuliner.

Diketahui, tempat hiburan malam yang masuk dalam wilayah Kota Cilegon hanya ada beberapa saja, seperti RR, KING’s, La Ruz, Dua Saudara, Concept dan Silber. Selebihnya tempat hiburan malam dari Ujung Timur Jalan Aat-Rusli hingga area Kampung Kejangkung atau Pom Bensin, masuk wilayah Kabupaten Serang.

Salah satu pengelola tempat hiburan malam yang enggan disebutkan namanya, mengaku lebih memilih membuka usaha di JLS yang masuk dalam wilayah Desa Harjatani, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang. Hal itu dilakukan karena dirasa lebih aman dari razia petugas.

“Ya saya jaga di sini, enak wilayah Serang jarang ada razia, SK Pemda suruh tutup sementara lah, soalnya jauh wilayah perbatasan. Petugas dari Cilegon razia juga gak bisa karena bukan wilayahnya,” ungkapnya.

Meski kebanyakan pihak manajemen tempat hiburan malam ini mengaku menutup usahanya hingga pukul 03.00 WIB. Namun faktualnya di lapangan, karena alasan masih banyak tamu ada yang tutup hingga pukul 03.30 WIB bahkan hingga Tarhim menjelang waktu Shalat Subuh. (*/Ilung)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien