Dikotomi Tua-Muda Dinilai Tak Relevan, Banten Institute Usul Gibran Dampingi Prabowo

Dprd

 

SERANG – Founder Banten institute, Afie Arbinova mengaku tak sepakat bila ada dikotomi tokoh tua dan muda dalam menentukan calon Presiden (Capres)-calon Wakil Presiden (Cawapres).

Seperti diketahui, hingga saat ini majelis hakim konstitusi belum membacakan putusan soal gugatan ambang batas pendaftaran bagi bakal calon Presiden dan Wakil Presiden.

Sementara itu, masa pendaftaran Capres-Cawapres peserta Pemilu 2024 akan digelar pada 19-25 Oktober 2023 mendatang.

“Makanya saya kurang sepakat dengan dikotomi kempampuan orang berdasarkan umur,” ujar Afie dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa, (10/10/2023).

Sankyu rsud mtq

Menurutnya, terkait dengan batasan usia Capres dan Cawapres, Indonesia mesti mencontoh Thailand.

Dede pcm hut

“Di Thailand, Pemilu dimenangkan oleh Partai Move Forward atau partai anak muda yang menawarkan reformasi di Thailand,” katanya.

Kaiatan dengan hal itu, Afie menilai bahwa anak muda punya kesempatan yang sama untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang. Seperti sosok Walikota Solo Gibran Rakabuming.

“Gibran layak maju dalam kontestasi Pilpres 2024, dengan potensi pemilih muda yang berdasarkan daftra pemilih tetap, uisa 17-40 tahun menyentuh angka 52 persen lebih,” sebutnya.

“Gibran sudah bisa membuktikan sebagai Walikota Solo beliau mampu mendrobak kekakuan birokrasi, dengan banyak turun langsung menyelesaikan persolan-persoalan di Solo,” sambungnya.

Banten institute mendukung Walikota Solo Gibran Rakabuming agar maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“Saya takin betul Gibran bisa menjawab harapan anak muda di Indonesia dengan gagasan-gagasan baru untuk Indonesia ke depan. Apalagi bisa mendampingi Prabowo Subianto. (*/Faqih)

Dprd dinkes kpni hut
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien