Loading...

Dinilai Lalai Tangani Demo Buruh, Aktivis minta Kapolri Copot Kapolda Banten

 

SERANG – Aktivis Gerakan Nurani Rakyat (GNR) Indonesia wilayah Banten menyoroti lemahnya pengamanan demo buruh yang bersikap anarkis dan tidak sopan yang telah merusak fasilitas kantor Gubernur Banten.

Dikatakan Anhar Sekjen Gerakan Nurani Rakyat (GNR) Kabupaten Tangerang merasa prihatin atas arogansi buruh yang masuk ke kantor kerja Gubernur Banten.

“Melihat video yang masuk ruang kerja Gubernur Banten oleh sekelompok buruh, saya sangat prihatin melihatnya,” ujar Anhar dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (23/12/2021).

Anhar mempertanyakan teknis pengamanan yang dilakukan dari pihak kepolisian diwilayah hukum Polda Banten.

“Bagi saya ini tidak masuk akal, dimana peran polisi ? saya fikir ini adalah aksi makar terhadap pemerintah, merusak marwah negara” cetus Anhar.

Anhar menuntut aparat kepolisian bertanggungjawab atas kejadian tersebut dan meminta Kapolri mencopot jabatan Kapolres Serang Kota dan Kapolda Banten.

“Kejadian ini seolah-olah dibiarkan oleh aparat, mereka harus bertanggung jawab, Kapolres Serang Kota dan Kapolda Banten menurut saya layak untuk dicopot, karena dinilai gagal dan lalai,” tegas Anhar.

Masih menurut Anhar dikatakannya bahwa demo buruh tersebut terjadi kelalaian pengamanan dan patut dievaluasi serta meminta Kapolri mencopot jabatan Kapolda Banten

“Demo boleh, tapi kalau sampai mengancam keselamatan penyelenggara negera tentu ini harus ditindak tegas. Saya berharap Kapolri memberikan sanksi tegas terhadap Kapolda Banten atas insiden ini” tambahnya.

Diketahui bahwa para buruh melakukan aksi demonstrasi hingga merusak fasilitas kantor Gubernur Banten akibat tidak dikabulkannya desakan revisi UMP 2022 sebesar 5,4 persen. (*/Red)

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien