Sederet Calon Sekda Banten yang Ramai Dibicarakan, Akademisi: Harus Bisa Menerjemahkan Visi-misi Gubernur Terpilih
SERANG – Sejumlah nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten mencuat jelang open bidding atau lelang jabatan. Nama-nama ini merupakan para pejabat di lingkungan Pemprov Banten.
Namun, belum diketahui pasti kapan proses tahapan open bidding Sekda Provinsi Banten dimulai. Kendati begitu, sejumlah akademisi turut menyoroti isu yang sudah berkembang tersebut.
Seperti halnya yang dikatakan Akademisi Untirta Ikhsan Ahmad. Menurutnya, calon Sekda Banten pada masa kepemimpinan Gubernur Andra Soni mendatang harus memiliki kriteria.
“Bukan saja memahami persoalan birokrasi tetapi juga mampu membawa perubahan pada mentalitas birokrasi itu sendiri. Saat ini Andra Soni secara tegas sudah menyatakan tidak punya beban dan hutang budi poltik pada birokrasi, artinya hal ini menjadi pertanda bahwa meritokrasi dan profesionalisme ASN akan menjadi ukuran dalam penempatan jabatan ASN,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Ihsan berpendapat bahwa calon Sekda Banten harus memiliki kriteria jenjang pendidikan setingkat doktoral, agar memiliki pemikiran komprehensif dan metodelogis dalam menyelesaikan persoalan.
“Kriteria kedua, adalah sosok yang memang memahami persoalan kepegawaian daerah dari persoalan masa lalu dan ketegasannya untuk membangun perbaikan pada masa mendatang. Maka nama yg paling cocok dengan kriteria itu menurut saya adalah Nana Supiana, Kepala BKD Banten,” sambungnya.
Beda halnya dengan Ihsan, Akademisi Untirta lainnya Teguh Aris Munandar berpandangan, beredarnya kabar terkait nama-nama potensial calon Sekda Banten itu dinilai sangat subjektif. Teguh menegaskan, sangat banyak sekali indikator dan variabel penilaiannya.
“Mungkin nama-nama yang muncul tolak ukuranya bukan hanya keberhasilan akan tetapi pengalaman, jika tolak ukurnya adalah keberhasilan maka ada beberapa kepala-kepala dinas yang berhasil melaksanakan pembangunan di Banten, misalnya kepala Dinas PUPR Arlan Marzan,” katanya.
Selain itu, kata dia, ada nama lain juga yang bisa menjadi potensi menjadi Sekda Banten, yakni mantan calon Sekda Banten sekaligus Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi.
Ia mengatakan, Sekda merupakan jabatan karier tertinggi di lingkungan pemerintahan daerah setelah kepala daerah. Posisi ini memiliki peran yang sangat strategis dalam menunjang keberhasilan kinerja kepala daerah dan mewujudkan visi-misi pemerintahan daerah.
“Sekda juga memiliki peran yang sangat krusial dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan daerah, tentu jabatan ini harus diisi oleh orang yang tepat yang dapat menerjemahkan visi-misi gubernur terpilih,” jelasnya.
“Atau kita punya opsi lain sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang ini memberikan kewenangan yang cukup luas kepada kepala daerah untuk mengangkat dan memberhentikan Sekda, termasuk Sekda yang berasal dari luar daerah,” tambahnya.
Teguh berpandangan, seringkali pemerintah daerah mencari sosok Sekda yang memiliki keahlian dan kompetensi khusus yang tidak dimiliki oleh pejabat di lingkungan pemerintah daerah setempat. Sekda dari luar daerah lanjut dia, diharapkan dapat lebih netral dan tidak terikat dengan kepentingan politik lokal.
“Dengan membawa perspektif baru, Sekda dari luar daerah diharapkan dapat membawa inovasi dan perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
“Kita berharap bahwa Gubernur terpilih dapat menjalankan visi dan misinya, tentu dibantu dengan Sekda dan jajarannya yang punya kualifikasi dan kompetensi yang baik, agar Pemerintah Provinsi Banten dapat mengejar ketertinggalannya diberbagai aspek serta dapat mendistribusikan keadilan dan kesejahteraan bagi semua masyarakat Banten,” katanya.
Sebelumnya nama-nama calon Sekda Banten yang lainnya juga sempat ramai dibicarakan, seperti halnya Sekretaris DPRD Banten Deden Apriandhi, Pj Sekda Banten Usman Asshiddiqi Qohara, Kepala Dinas Pendidikan hingga Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani. (*/Faqih)