Petani di Lebak Keluhkan Kelangkaan Pupuk dan Kekeringan Sawah
LEBAK – Sejumlah petani di Kabupaten Lebak mengeluhkan kelangkaan pupuk serta sulitnya pengairan sawah yang menyebabkan tanaman padi mereka mengalami kekeringan.
“Yang saat ini kami keluhkan adalah kelangkaan pupuk dan sulitnya mengairi sawah. Kami khawatir kualitas panen tidak bagus atau malah gagal,” kata Hardi, seorang petani asal Leuwidamar, Lebak, Senin (6/1/2025).
Hardi mengungkapkan, bahwa kelangkaan pupuk sudah terjadi dalam beberapa musim tanam terakhir, sementara irigasi sawah di daerahnya belum memadai untuk mendukung kebutuhan petani.
“Kami sering kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, pupuk itu penting untuk mendukung pertumbuhan padi. Ditambah lagi, sawah kami kekurangan air karena saluran irigasi tidak berjalan dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, Amin, petani lainnya, juga menyampaikan keresahannya terkait biaya yang semakin membengkak akibat harus mencari alternatif pupuk dan pengairan.
“Kami terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga lebih mahal. Untuk mengairi sawah, kadang harus menyewa pompa air, yang tentunya menambah biaya produksi,” ujarnya.
Menanggapi keluhan para petani, Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Tika Kartika Sari, mengaku sering mendengar aspirasi serupa dari petani di berbagai wilayah.
Menurutnya, masalah kelangkaan pupuk dan kekeringan sawah harus segera ditangani secara serius.
“Masalah seperti ini sudah menjadi keluhan rutin para petani. Saya berharap ke depan, di bawah kepemimpinan Hasbi-Amir sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada Pilkada 2024, persoalan ini bisa diatasi,” ujar Tika.(*/Nandi)