Wacana Penggabungan Jakarta ke Banten,, Begini Kata Anggota DPRD Provinsi

SERANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Banten, Al Muktabar mengemukakan wacana wilayah Jakarta jadi bagian dari Provinsi Banten saat Jakarta nanti tidak lagi jadi Ibu Kota RI. Hal tersebut disampaikan Al Muktabar saat menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Nasional Pengembangan SDM di Gedung Lemhanas, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019).

Menanggapi wacana tersebut, Mukhlis selaku anggota DPRD Provinsi Banten fraksi PDIP menganggap bahwa hal itu terkesan terburu-buru. Kendati demikian penataan daerah kata Mukhlis sebagaimana diatur dalam ketentuan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sah sah saja, selama sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

“Kalo informasi atau berita ini terkesan aneksasi, penataan daerah, tidak boleh terkesan aneksasi,” jelasnya kepada Faktabanten. Minggu, (22/9/2019)

Lebih lanjut Mukhlis menerangkan, jika penggabungan daerah dilakukan, itu harus merupakan evaluasi pemerintah pusat, yang mekanismenya tidak sederhana, seperti dalam ketentuan pada Pasal 46 undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Kartini dprd serang

“Lebih baik kita fokus dan konsentrasi bagaimana mensejahterakan masyarakat Banten, masih banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang belum terselesaikan, yang lebih memerlukan energi kita,” ujarnya.

Senada dengan Mukhlis, Furtasan Ali Yusuf salah satu anggota DPRD Provinsi Banten dari fraksi Partai Nasdem mengungkapkan hal yang sama. Adanya wacana penggabungan tersebut kata Furtasan harus dipikirkan terlebih dahulu.

“Sebagai orang Banten saya senang saja kalau DKI Jakarta bisa gabung, tapi pernyataan Pak Sekda tersebut apa sudah dipikirkan sebelumnya? Ada juga yang kecil gabung ke yang besar, bukan yang besar gabung yang kecil,” ujarnya.

Walaupun status khusus dari Jakarta sebagai ibukota yang akan pindah ke tempat lain kata Furtasan, hal itu tidak akan mengurangi aktivitasnya, tidak akan turun pendapatannya, tidak akan hilang jati dirinya.

“Jakarta sudah menjadi kota bisnis, perdagangan dan kemajuan, kotanya sudah setara dengan kota-kota besar dunia, sudah jangan urus Jakarta urus saja Banten supaya masyarakat lebih sejahtera,” tandasnya. (*/Qih)

Polda