Banten Dinilai Kurang Maksimal dalam Mengembangkan Ekonomi Digital

Dprd ied

BALI – Dalam konteks pengembangan ekonomi secara digital, Provinsi Banten masih terlihat kurang maksimal dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya. Terlebih masih kurang pelaku usaha yang tertarik untuk konsen dalam bidang bisnis digital ini.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Founder and CEO Digital Enterprise Indonesia, Bari Arijono, saat acara PMK Ekonomi Digital dan Inovasi di Era Milenial yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten di salah satu hotel di Kabupaten Kuta, Provinsi Bali, Sabtu (28/9/2019).

“Proyeksi (ekonomi digital) di Banten ke depan masih kurang berkembang cukup baik. Karena saya lihat, paling bisa mengadopsi dan memanfaatkan ekonomi digital memang daerah yang memiliki kekuatan sebagai saudagar seperti di Makasar, terus kekuatan dagangnya tinggi seperti di Padang, Riau dan Batam, hingga punya jiwa usaha tinggi seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur,” katanya saat pemaparan kepada insan pers.

Menurutnya, perlu ada upaya untuk bisa bersaing dalam ekonomi digital, salah satunya sokongan dan peran dari Pemerintah Daerah, baik Provinsi Banten dan pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Banten.

“Seperti di daerah lain, pemerintah harus jadi akselerator bukan hanya regulator, karena disitu peran pemerintah untuk membuka akses terutama UMKM. Salah satunya memberikan program baru seperti kredit mikro, tapi lebih mudah pengajuannya, tidak perlu langsung ke bank tapi bisa lewat mobile aplikasi dan mendapatkan bunga di bawah satu persen,” terangnya.

dprd tangsel

Dikatakan Bari, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Banten juga belum bisa bersaing dengan daerah-daerah lain, hal itu dimungkinkan salah satunya karena pola pikir yang kurang terbuka.

“Mungkin perlu disentuh dengan cara berbeda, sehingga masyarakat bisa menerima perubahan, misalnya melalui media sosial, itu bisa dimanfaatkan untuk hal positif dalam mengembangkan usahanya,” tuturnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Kantor Perwakilan BI Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, BI Banten mendukung perkembangan ekonomi digital yang mulai tumbuh di Indonesia.

Menurut Erwin, BI juga aktif ikut mensosialisasikan digitalisasi sistem di dunia perbankan, salah satunya masyarakat yang mulai menerima pembayaran secara non tunai. Hal ini terbukti dengan banyaknya aplikasi serta sistem pembayaran melalui uang elektronik. Sementara itu diharapkan UMKM sendiri menjadi lebih berkembang lagi melalui program yang dibantu oleh pemerintah daerah.

“Intinya Bank Indonesia mendukung perkembangan ekonomi digital di perbankan. Sehingga di tahun berikutnya Indonesia sudah bisa mengembangkan uang elektronik seiring pertumbuhan dunia digitalisasi,” tutupnya seusai kegiatan. (*/Qih)

Golkat ied