Lomba Mancing Selat Sunda AKCF, Semarakkan Wisata Laut Anyer

SERANG – Rangkaian Anyer Krakatau Culture Festival (AKCF) 2018 telah dimulai sejak awal Agustus lalu dengan sukses digelarnya Acara Ngagurah Dano di Rawa Danau di Cinangka-Padarincang.

Kali ini, Minggu (2/9/2018), rangkaian AKCF 2018 kembali dilanjutkan dengan gelaran Lomba Mancing Selat Sunda yang berlangsung di Perairan Wisata Anyer, dan berpusat di Pelabuhan Paku, Kecamatan Anyar.

Lomba mancing tersebut tidak hanya diikuti oleh masyarakat Kabupaten Serang, sejumlah pemancing dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur pun turun ikut memeriahkan kegiatan Anyer Krakatau Culture Festival kali ini.

Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, saat mengibarkan bendera start untuk melepas peserta lomba mancing Selat Sunda Anyer Krakatau Culture Festival 2018 / Dok

Peserta lomba dilepas oleh Wakil Bupati Pandji Tirtayasa di Pelabuhan Paku pada Minggu pagi, dan berakhir dengan penetapan juara pada sore harinya.

Menurut Pandji, Kabupaten Serang mempunyai potensi laut yang menjadi tambahan kekuatan ekonomi, sehingga AKCF didorong agar dapat menjadi agenda tahunan.

“Lomba mancing sendiri salah satu upaya kami menggerakan ekonomi sektor kelautan,” ujarnya.

Kata Pandji menambahkan, melalui lomba mancing tersebut Pemkab Serang juga sekaligus mempromosikan kawasan wisata pantai, agar wisatawan dapat menikmati keragaman potensi di Anyer.

“Panjang pantai di Kabupaten Serang sekira 60 kilometer, ini potensi wisata yang bisa menggerakan ekonomi masyarakat. Melalui lomba mancing juga, kami ingin mendorong potensi itu, potensi wisata laut,” ujarnya

Dengan adanya para peserta yang berasal dari sejumlah daerah luar Banten. Kata Panji, para peserta tersbut juga dapat membantu promosi poteni wisata di Kabupaten Serang setelah turun dan ikut langsung dalam kegiatan itu.

“Kami tidak hanya sekadar menggelar lomba mancing , tetapi juga disisipi dengan misi menjaga laut. Sehingga,  peserta terlebih dahulu diberikan paparan tentang cara memancing yang ramah lingkungan dan menggunakan alat-alat yang  ramah lingkungan,” ujarnya.

Pandji berharap melalui lomba mancing tersebut juga dapat menjadi energi tambahan untuk membakar semangat para nelayan.

Panji juga berharap, nelayan bisa terus mengembangkan potensinya sebagai salah satu profesi yang juga membantu perekonomian masyarakat secara umum.

“Jangan sampai nelayan alih profesi,” pungkasnya.

Puluhan Perahu Nelayan di Pelabuhan Paku Anyer dihias untuk menyemarakkan gelaran Lomba Mancing Selat Sunda / Dok

Selain lomba mancing, rangkaian kegiatan ini juga dimeriahkan oleh lomba perahu hias yang diikuti para nelayan sekitar.

Ketua Pelaksana AKCF, Agus Erwana menuturkan, beberapa event rangkaian AKCF akan terus dilanjutkan dengan beberapa acara kedepan, hingga puncaknya pada Oktober 2018.

“Anyer memiliki potensi wisata yang besar dan melalui event ini bisa mendongkrak agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas,”  ujarnya.

“Setelah ini, juga akan adakan AKCF Expo di halaman Pendopo Kabupaten Serang yang akan menampilkan pameran pembangunan dan pagelaran kesenian,” tuturnya.

Diketahui, para pemenang pada lomba mancing kali ini diukur berdasarkan berat dan besar ikan yang didapat oleh para peserta. Hasilnya, pada kategori hobi, juaranya diraih oleh Rio yang mendapatkan ikan kue mangnyun dengan berat 32 kg. Sedangkan kategori katir didapatkan Mad Isa jenis ikan ayam-ayam 13,15 kg, dan terakhir kategori nelayan motor diperoleh Eng Kan jenis ikan Lapeh berat 0,80 ons.

Gelaran Lomba Mancing ini juga diketahui sukses digelar berkat dukungan dan kerjasama banyak pihak, diantaranya TNI, Polri, BPBD, Balawista, dan juga Kelompok Nelayan serta Karang Taruna Kecamatan Anyer. (*/Adv)

Peserta Lomba Mancing Selat Sunda menunjukkan tangkapan ikannya / Dok
Honda