Warga Walantaka Kota Serang Tanami Jalan dengan Pohon Pisang

BI Banten Belanja Nataru

SERANG – Jalan Turus Mayabon, Kampung Lipatik, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang rusak parah.

Warga yang kesal menanam pohon pisang di lokasi jalan rusak tersebut, sebagai bentuk keluhan dan kritik terhadap pemerintahan yang sedang berjalan saat ini.

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Serang yang dimulai tahun ini, masyarakat kecewa terhadap Pemerintah Kota Serang yang dianggap terlalu fokus kepada Pilwalkot, dibandingkan menata infrastruktur di Ibukota Provinsi Banten.

Jalan berlubang ini di musim hujan menjadi kubangan. Oleh warga kemudian ditanami pohon pisang. Tampak juga boneka kayu yang mengenakan helm hitam dan kain putih, di bagian dada boneka terdapat karton bertuliskan ‘Pemkot Sibuk Pilkada’.

Di kubangan jalan lainnya, terdapat pohon pisang juga yang digantungi kertas karton bertuliskan ‘Pemkot Mikirin Pilkada, Jalan Rusak Kaya Empang’. Pohon pisang itu diletakan juga kursi bekas.

Dari pantauan awak media, sekira pukul 10.00 WIB, Rabu (21/2/2018) kendaraan roda dua dan roda empat sering melintasi jalan rusak ini. Seperti sepeda, motor, mini bus, truk hingga mobil berplat merah juga terlihat melewati jalan penghubung menuju Polda Banten. Hampir di sepanjang jalan ini pun terdapat lubang-lubang kecil yang menganga.

Wawan (35), Warga Kampung Lipatik, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang mengeluhkan jalan yang rusak dan digenangi air lumpur ini.

“Ditanami pohon pisang ini kemarin sore. Jam dua. Padahal ini jalan banyak yang lewat. Orang-orang penting (pejabat-red) pada lewat. Masa lihat jalan rusak begini nggak keliatan,” kata dia kepada awak media, saat ditemui di depan rumahnya, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Rabu (21/2/2018).

Menurutnya, Pemerintah Kota Serang ini terlalu sibuk memikirkan Pilkada. Sehingga mengesampingkan tugas melayani masyarakat seperti memperbaiki jalan rusak.

Pijat Refleksi

“Ini jalan rusak dibiarin, nggak diperbaiki. Jalan kampung saja pada bagus, masa jalan ramai kaya begini rusak,” terangnya.

Pernah diperbaiki tahun lalu, sayangnya jalan alternatif ini rusak kembali. Bahkan, kata Wawan, saat musim hujan, jalan yang berlubang ini terus digenangi air bekas hujan. Tak jarang akan menggenangi pelataran rumahnya tepat di depan jalan yang ditanami pohon oleh warga ini.

Saat ingin konfirmasi ke Lurah Tegal Sari, menurut seorang staf, lurah setempat sedang persiapan ibadah umroh sehingga tidak ada di kantor kelurahan.

Ia sempat mengatakan, jalan tersebut masuk pada kewenangan Provinsi. Tetapi pemeliharaannya tetap berada pada kewenangan Pemerintah Kota Serang.

“Sempat diperbaiki beberapa bulan lalu. Cuman ditambal sulam. Paling satu dua minggu rusak lagi. Karena kan musim hujan begini, ya rusak lagi,” tuturnya.

Ia membenarkan jika Jalan Turus Mayabon, Kampung Lipatik, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka ini sering dilewati banyak mobil dan motor. Termasuk para pegawai di lingkungan Pemkot Serang pun biasa melintasi jalan ini.

“Disitu lewat orang berkepentingan juga sering lewat. Apa merem kali yah, keenakan naik mobil bagus,” nyinyirnya.

Saat dicoba konfirmasi ke Camat Walantaka, sayangnya pihak Camat tidak berada di kantor. Kemudian, mencoba menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang Ridwan.

Ia mengatakan tengah rapat dan belum sempat untuk memberi tanggapan.

“Saya sedang rapat dulu. Nanti dijadwalkan lagi ya untuk ketemu,” singkatnya melalui telepon, Rabu (21/2/2018). (*/Ndol)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien