Anggota Akui Gejolak Kadin Cilegon Disebabkan Kurangnya Pembinaan

CILEGON – Terjadinya polemik di tubuh kepengurusan Kadin Cilegon dalam beberapa pekan terakhir, dinilai sebagai preseden buruk bagi iklim usaha di kota industri. Seperti yang disampaikan salah satu pengusaha asal Ciwandan, yang juga anggota Kadin Kota Cilegon, Muhamad Ibrohim Aswadi.

Ibrohim berharap kepemimpinan di organisasi pengusaha ini harus mampu menghadirkan suasana yang kondusif.

“Saya sebagai salah satu pengusaha asli Kota Cilegon, dan sebagai salah satu anggota yang mempunyai KTA anggota Kadin sangat menyayangkan atas terjadinya kekisruhan di tubuh Kadin Cilegon yang sering terjadi di hampir setiap fase kepemimpinan.
Ini menjadi sebuah preseden buruk bagi para pelaku usaha yang mendambakan sebuah iklim yang kondusif dan kesempatan percepatan usaha yang merata dan berpihak kepada para pelaku usaha lokal dengan pembinaan oleh Kadin atau wadah asosiasi usaha yang lainya,” ujar Ibrohim kepada faktabanten.co.id, Rabu (3/4/2019).

Menurut pria yang akrab disapa Kang Bobi ini, dinamika organisasi berupa gesekan dan pro kontra adalah hal yang biasa, sehingga harus dijadikan evaluasi internal sebuah organisasi agar lebih memperbaiki kinerjanya.

“Dan saya mencatat, bahwa substansi akar masalah dari semuanya adalah minimnya proses pembinaan dan pengembangan terhadap anggota pelaku usaha yang ada yang tergabung dalam Kadin atau asosiasi usaha yang ada di Kota Cilegon, yang tentunya harus terus didorong siapapun yang akan terpilih kelak,” ujarnya.

Ibrohim mengajak kedua belah pihak, sebaiknya mengedepankan dialog untuk mencari jalan keluar.

Kartini dprd serang

“Dan menyikapi pro dan kontra Kadin yang ada, saya lebih berfikir bahwa, seharusnya yang pro dan kontra itu duduk bersama secara elegan untuk berdiskusi dan sekaligus evaluasi fundamental secara substansi. Bahwa pengusaha Cilegon memang butuh pembinaan dari induk wadah usaha yang ada seperti Kadin dan asosiasi yang lainya, sambil menunggu hajat Mukota Kadin yang sebentar lagi dilakukan,” imbuh Kang Bobi.

Lebih lanjut, Kang Bobi juga menjelaskan agenda Mukota Kadin sebagai sarana sah untuk melakukan evaluasi, LPJ serta memilih kembali Ketua Kadin dengan akal sehat dan pertimbangan asas manfaat bersama.

“Intelektualitasnya bagi siapapun yang bertarung untuk bisa meyakinkan para anggota yang tergabung di Kadin Cilegon untuk membedah habis visi dan misinya dengan memberikan ide-ide,  gagasan dan komitmen khususnya bagi peningkatan pembinaan usaha terhadap anggotanya bila terpilih,” jelasnya.

“Sehingga, kepemimpinan Kadin kedepan tidak selalu ribut di tengah-tengah perjalanan apalagi kebiasaanya pasti ribut di akhir akhir perhelatan Mukota Kadin untuk memperebutkan jabatan ketua,” imbuhnya.

Selain itu, Kang Bobi yang juga seorang politisi atau Caleg DPRD Kota Cilegon ini, berharap kepada semua pihak untuk memikirkan bagaimana substansi pembinaan yang berkesinambungan kepada pelaku usaha profesional yang menjadi anggota yang tergabung di dalam Kadin itu sendiri.

“Dan kedepan seyogyanya, pembinaan dan regenerasi dan seterusnya itu harus mutlak terus disiapkan dan digalakkan oleh lembaga-lembaga usaha sekelas Kadin dan lembaga-lembaga asosiasi usaha yang lainya. Karena potensi usaha di Kota Cilegon begitu cukup besar dan cukup untuk pemerataan kesempatan bagi para pelaku usaha lokal,” tandasnya. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2521136″]

Polda